Saturday, September 15, 2018

TAROMBO MARGA PURBA DAN PEMBAGIAN NYA


HORAS !!!

HABONARON DO BONA !!!.

SEJARAH MARGA PURBA BAIK YANG ADA DI TOBA ATAUPUN YANG ADA DISIMALUNGUN DAN SUKU YANG LAIN.Ada baiknya kita mengenal silsilah yang diwarisi oleh nenek moyang kita. Mengetahui sejarah itu sangat penting untuk pembelajaran dan pengetahuan kita. Bahkan Soekarno pernah menggunakan istilah : JASMERAH yang merupakan singkatan Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Karena jaman saat ini semakin tipis orang orang yang mengetahui tentang tarombo marganya bahkan malu untuk menyebut marganya .

 

Purba (Toba) adalah keturunan Toga Simamora. Toga Simamora mempunyai tiga anak. (kadang ada yang menyebutkan empat). Berikut ini adalah keturunan Toga Simamora: Catatan: Yang lazim di Toba hanya disebut tiga. Ada versi yang mengatakan Toga Simamora merantau ke daerah Pakkat dan Barus dan mempunyai keturunan di sana yaitu Tuan Sumerham.

SEJARAH KETURUNAN
TOGA PURBA

Bermula dari Tarombo Toga Simamora di Tano Toba

1.1. Toga Purba

1.1.1. Pantomhobol

1.1.1.1. Tuan Didolok

1.1.1.2. Pargodung

1.1.1.3. Balige Raja

1.1.2. Parhorbo

1.1.2.1. Parhoda-hoda

1.1.2.2. Marsaha Omas

1.1.2.2.1. Tuan Siborna

1.1.2.2.2. Nahoda Raja

1.1.2.2.2.1. Raja Omo (Purba Tanjung)

1.1.2.2.3. Namora Soaloon

1.1.2.3. Tuan Manorsa

1.1.2.3.1. Ompung Tarain

1.1.2.3.2. Sorta Malela

1.1.2.3.3. Soim Bangun

1.1.2.3.4. Sombu Raja

1.1.2.3.5. Ompung Hinokop

1.1.3. Sigulangbatu

1.1.3.1. Raja Dilangit

1.1.3.1.1. Juara Parultop

1.1.3.1.2. Datu Parulas

1.1.3.2. Raja Ursa (Girsang)

1.2. Toga Manalu (Manalu)

1.3. Toga Debata Raja (Simamora)

1.4. Tuan Sumerham (Rambe)

Catatan :

  • Sesuai tarombo, Juaro Parultop dan Datu Parulas merupakananak kembar (silinduat), makanya kadang Purba yang dari Simalungun yang punya tarombo menuliskannya dengan Datu Parultop/Parulas. Keduanya merupakan orang sakti (datu bolon), mungkin ceritanya agak panjang, tapi dari tarombo yang ada Juaro Parultop memperanakkan : Purba Tambak, Tarigan (di karo), Purba Batu.Datu Parulas memperanakkan : Girsang, Siboro, Purba yang ada di Simalungun.

  • Jadi purba yang ada di Toba maupun yang di Simalungun merupakan marga yang sama karna berasal dari keturunan toga purba  seperti sub Pantomhobol rata rata marga purba pantomhobol kebanyakan didaerah toba. seperti sub PARHORBO yang katanya marga purba dari PARHORBO ada sebagian di wilayah simalungun dan wilayah toba .

  • Kemungkinan dari Purba Sigulang Batu ini ada yang merantau   ke daerah Simalungun dan Karo, maka ada marga Purba Simalungun (contoh: Girsang, Purba Pak-Pak, Purba Sibero, Purba Sigumondrong,dll) dan marga Tarigan (di Karo)

  • Purba Karo beda dengan Purba Toba dan Simalungun, mereka itu masuk Karo-Karo. Yang sama dengan Purba Toba dan Simalungun hanyalah Tarigan. (ada juga kenalan saya bermarga purba yang mengatakan dia berasal dari purba toba yang berasal keturunan SIGULANG BATU ).

 

Perkembangan Marga Purba

Pada awalnya marga Purba tidak mengenal cabang marga seperti yang berlaku saat ini, kemunculan cabang marga Purba kemungkinan mulai terbentuk setelah memasuki abad 11 M. Adapun cabang marga Purba Simalungun yaitu Tua, Tambak, Sigumondrong, Silangit, Sidasuha, Sidadolog, Sidagambir, Girsang, Pakpak, Siboro, Tambun Saribu, Tondang, Tanjung, Sihala, dan Manorsa. Cabang marga Purba yang pertama kali terbentuk adalah Siboro, Tua, dan Tambak. Dari Purba Siboro muncul marga Girsang, Pakpak, Silangit, dan Sihala, kemudian dari Purba Tua lahir Tanjung, Tondang, dan Tambun Saribu. Sementara Purba Tambak menurunkan Sigumondrong, Sidasuha, Sidadolog, dan Sidagambir.

Pada abad ke-18 ada beberapa marga Simamora dari Bakkara yang merantau melalui Samosir untuk kemudian menetap di Haranggaol dan mengaku dirinya Purba. Purba keturunan Simamora (kemungkinan Purba Sigulang Batu) ini kemudian tinggal di Tangga Batu dan Purbasaribu. Selain itu ada juga Purba Manorsa, yaitu purba parhorbo yang berasal dari huta Simamora Nabolak, Toba yang juga merantau ke simanalungun. Sebagian orang percaya bahwa keturunan Simamora inilah yang menjadi leluhur marga Purba yang ada di daerah Simalungun. Keturunan Simamora ini menetap dan beranak cucu di daerah tersebut dan keturunannya dianggap sebagai orang Simalungun dan bukan lagi keturunan orang Toba (beda dengan Purba Sigulang Batu), yang menjadi leluhurnya. semakin lama keturunan Purba ini semakin banyak hingga jumlahnya menjadi lebih besar dari Purba Sigulang Batu yang tidak merantau ke tanah Simalungun. Pandangan bahwa keturunan Simamora ini sebagai leluhur Purba kurang diterima selain karena tidak ada dokumen yang mendasarinya juga karena waktunya lebih muda dibanding masa kepemimpinan raja pertama yang tercatat menjabat sebagai raja di kerajaan Purba (abad ke-17).


Purba Sigulang Batu ini ada yang merantau ke daerah Simalungun dan Karo, maka ada marga Purba Simalungun (contoh: Girsang, Purba Pak-Pak, Purba Sibero, Purba Sigumondrong, dll) dan marga Tarigan (di Karo). Purba Karo beda dengan Purba Toba dan Simalungun, mereka itu masuk Karo-Karo. Yang sama dengan Purba Toba dan Simalungun hanyalah Tarigan.

Mungkin dari sanina marga tarigan atau purba simalungun ada yang bisa jelaskan asal muasal marga Purba dan Tarigan yang ada di simalungun dan karo . Bila kita coba bandingkan antara marga tarigan dan marga purba di simalungun cabang2nya hampir mirip semua. Contoh : Tarigan Tambak=Purba Tambak; Tarigan Sibero=Purba Siboro; Tarigan Tua=Purba Tua; Tarigan Gerneng=Purba Sigumonrong; Tarigan Silangit=Purba Silangit; Tarigan Tendang=Purba Tondang dll.

 

Sesuai tarombo, Juaro Parultop dan Datu Parulas merupakan anak kembar (silinduat), makanya kadang Purba yang dari Simalungun yang punya tarombo menuliskannya dengan Datu Parulas sebagai Tuan Pangultop-ultop. Keduanya merupakan orang sakti (datu bolon), mungkin ceritanya agak panjang, tapi dari tarombo yang ada Juaro Parultop memperanakkan : Purba Tambak, Sidasuha, Tarigan (di karo), Purba Batu. Datu Parulas memperanakkan : Siboro, Purba yang ada di Simalungun

 

Submarga Purba yang ada di Simalugun


PEMBAGIAN MARGA PURBA SIMALUNGUN

Oleh Masrul Purba Dasuha

1. Tambak, menurut naskah kuno Partingkian Bandar Hanopan yang pernah diterjemahkan oleh taalambtenaar (ahli bahasa) Belanda Dr. Petrus Voorhoeve, leluhur marga ini bernama Jigou yang datang dari Pagaruyung

kemudian merantau ke Simalungun dan menjadi Pangulu Tambak Bawang. Keturunannya bernama Tuan Sindar Lela kemudian mendapat tempat di Kerajaan Silou dan menjabat sebagai Raja Goraha Silou atas bantuan

Puteri Hijau. Ia memiliki 2 orang putera yaitu Tuan Toriti yang pindah ke Silou Buntu dan mendirikan partuanon di sana, keturunannya disebut dengan Purba Tambak Tualang. Sementara adiknya Tuan Timbangan Raja

mendirikan Partuanon Silou Dunia. Di kemudian hari 2 orang putera Tuan Timbangan Raja bersengketa, yaitu Raja Rubun pindah ke Dolog Masihol, di mana pasca runtuhnya Kerajaan Silou akibat perang saudara,

keturunannya kemudian mendirikan Kerajaan Dolog Silou yang menggunakan marga Purba Tambak Lombang. Sedang adiknya Tuan Suha Bolak pindah ke sekitar Tiga Runggu dan mendirikan Huta Suha Bolak yang kemudian menjadi cikal bakal Kerajaan Panei dan memakai marga Purba Sidasuha. Keturunan Purba Tambak yang menyebar ke tanah Karo menjadi Tarigan Tambak yang kemudian terbagi lagi menjadi Tarigan Tambak Pekan dan Cingkes. Di tanah Karo, marga ini mendiami daerah daerah Kebayaken dan Sukanalu.


2. Tua, berasal dari Purba Tua di Kecamatan Silimakuta. Marga ini merupakan saudara dari Purba Tanjung di Sipinggan, simpang Haranggaol. Sebagian keturunannya meyakini leluhur marga ini adalah Purba Tambak, keturunannya yang pindah ke tanah Karo menjadi Tarigan Tua.


3. Silangit, pendiri kampung Sinombah dan Gunung Mariah yang masuk wilayah Deli Serdang. Menurut cerita lisan di Simalungun, leluhur marga ini awalnya berdiam di sekitar Dolog Tinggi Raja. Akibat bencana alam daerah mereka porak poranda yang mengakibatkan keturunannya menyebar ke sejumlah daerah seperti Gunung Mariah, Sinombah, Dolog Silou, Silou Kahean, Raya, dan tanah Karo. Di tanah Karo mereka menjadi Tarigan Silangit.


4. Tondang, berasal dari Purba Tondang di Huta Tanoh di Kecamatan Purba dan merupakan saudara dari Purba Tambun Saribu. Sebagian keturunannya meyakini leluhur mereka berasal dari Purba Parhorbo di Humbang (Toba). Keturunannya yang pindah ke tanah Karo beralih menjadi Tarigan Tendang.


5. Tambun Saribu berasal dari Harangan Silombu dan Binangara di Kecamatan Purba. Marga ini bersaudara dengan Purba Tondang yang menurut sebagian keturunannya meyakini leluhur mereka berasal dari Purba Parhorbo di Humbang (Toba). Keturunannya yang pindah ke tanah Karo beralih menjadi Tarigan Tambun.

6. Sigumondrong berasal dari Lokkung yang kemudian menyebar ke Cingkes, Marubun, Togur, dan Raya, Simalungun. Marga ini merupakan keturunan dari Purba Tambak yang lahir dari boru Simarmata. Keturunannya yang pindah ke tanah Karo beralih menjadi Tarigan Gerneng.


7. Sihala merupakan pecahan dari Purba Pakpak. Keturunan dari marga inilah yang banyak pindah ke tanah Karo menjadi Tarigan Purba Cikala yang mendiami daerah Cingkes dan Tanjung Purba di Kecamatan Dolog Silou.


8. Siboro, merupakan keturunan dari Purba Sigulang Batu di Humbang (Toba) lalu pindah ke Tungtung Batu, sebagian keturunannya merantau ke Juhar menjadi Tarigan Sibero dan di Simalungun menjadi Purba Siboro. Sementara menurut dari kalangan marga Cibero, Pakpak berpendapat leluhur mereka adalah keturunan dari Raja Ghaib yang hingga saat ini sudah mencapai 33 generasi. Dari marga Cibero inilah lahirnya marga Girsang dan Purba Pakpak. Marga ini adalah keturunan dari Datu Parulas yakni Siboro. Morga Siboro adalah submarga Purba yang berkembang di Tanoh Simalungun. Akan tetapi di kemudian hari, keturunan marga ini merantau ke Tanoh Pakpak dan berubah menjadi Cibero.

 

9. Girsang, marga ini bersaudara dengan Siboro yang sama-sama datang dari Purba Sigulang Batu lalu merantau ke Bukit Lehu dan menikah dengan beru Manik puteri dari Raja Mandida Manik di Suak Pegagan. Salah seorang keturunannya ada yang memiliki keahlian meramu obat sehingga dikenal juga dengan sebutan Datu Parulas dan menyumpit burung yang juga digelari dengan Pangultop. Dalam perburuannya ia sampai ke Naga Mariah tanah ulayat marga Sinaga, di mana pada masa itu Tuan Naga Mariah tengah mendapat ancaman dari musuh yang datang dari Kerajaan Siantar, berkat bantuan si Girsang musuh dari Siantar dapat diatas. Atas jasanya, Tuan Naga Mariah kemudian menikahkannya dengan puterinya dan menyerahkan kekuasaan padanya. Adapun penduduk asli tempat itu yaitu marga Sinaga banyak yang mengungsi ke Batu Karang dan menjadi marga Peranginangin Bangun. Di tempat itu, Si Girsang kemudian mendirikan kampung Naga Saribu sebagai ibukota Kerajaan Silima Huta dengan menggabungkan lima kampung yaitu Rakutbesi, Dolog Panribuan, Saribu Jandi, Mardingding, dan Nagamariah. Marga ini terbagi lagi menjadi Girsang Jabu Bolon, Girsang Na Godang, Girsang Parhara, Girsang Rumah Parik, dan Girsang Rumah Bolon. Sebagian keturunannya pindah ke tanah Karo menjadi Tarigan Gersang. Adapun keturunan Purba Silangit ada juga yang menggabungkan diri dengan marga ini yang disebut dengan Girsang Silangit.


10. Tanjung merupakan saudara dari Purba Tua, ada yang meyakini bahwa marga ini adalah pecahan dari Purba Pakpak. Dan pendapat lain mengatakan marga ini adalah keturunan dari Purba Tambak yang berdiam di sebuah tanjung di pinggiran Danau Toba.lebih lengkapnya : http://mycultured.blogspot.com/2010/11/purba-tanjung-simalungun.html


11. Sidadolog adalah pecahan dari Purba Sidasuha yang memiliki tanah ulayat di Sinaman.


12. Sidagambir adalah pecahan dari Purba Sidadolog yang memiliki tanah ulayat di Rajaihuta.Marga Purba Sidagambir pada awalnya adalah marga Purba Sidadolog, yang sulung adalah marga sidadolog dan yang bungsu akhirnya bergantih marga menjadi purba sidagambir, Pergantian marga tersebut tepatnya terjadi di daerah Simarpapan pada sekitar tahun 1605

Pada masa itu masih berlaku di Simalungun sistem partuanon, yang sulung marga purba Sidadolog lah yang memegang tampuk kekuasaan pada masa itu, sedangkan yang bungsu mencari kegiatan tersendiri yaitu Membuat Gambir (manopa Gambir) di sebuah pondok kecil.sejarah marga purba sidagambir http://marsisukkunan.blogspot.com/2011/04/sejarah-marga-purba-sidagambir.html

 

13. pak pak

Purba Pakpak ada si Lima Bapak, yakni : Hinalang, Nagori, Bangun Purba, Purba Tua dan Nagasaribu dan Purba Parhorbo keturunan Manorsa ada yang tinggal di Simalungun. Mereka adalah Purba Tambun Saribu (TAMSAR) dan Purba Tondang. Kuburan Tuan Manorsa juga tetap di Haranggaol , sedang tugunya ada di Simamora Nabolak. Kebanyakan Purba yang di Simalungun hijrah dari Pakpak yakni keturunan Purba Sigulang Batu, dan Tarigan juga berasal dari Purba Sigulangbatu. 

 

14. Dasuha (penjelasannya scra lengkap ) https://sejarahsumaterautara.wordpress.com/category/uncategorized/sejarah/


14. Manorsa   

      Manorsa, yaitu purba parhorbo yang berasal dari huta Simamora Nabolak, Toba yang juga merantau ke simanalungun. Sebagian orang percaya bahwa keturunan Simamora inilah yang menjadi leluhur marga Purba yang ada di daerah Simalungun. Keturunan Simamora ini menetap dan beranak cucu di daerah tersebut dan keturunannya dianggap sebagai orang Simalungun dan bukan lagi keturunan orang Toba (beda dengan Purba Sigulang Batu), yang menjadi leluhurnya. dll.

 

Selain dari sub marga di atas, beberapa suku yang hidup di sekitar daerah Simalungun juga berbaur dengan penduduk bermarga Purba dan mengakibatkan timbulnya afiliasi marga-marga lain dengan marga Purba, antara lain: Manorsa, Simamora, Sigulang Batu, Parhorbo,  dan Pantomhobon.


Pematang-Purba ,Kabupaten-Simalungun ,sumatra utara,Indonesia.





No comments:

Post a Comment

TAROMBO MARGA PURBA DAN PEMBAGIAN NYA

HORAS !!! HABONARON DO BONA !!! . SEJARAH MARGA PURBA BAIK YANG ADA DI TOBA ATAUPUN YANG ADA DISIMALUNGUN DAN SUKU YANG LAIN. Ad...