
HORAS !!!
HABONARON DO BONA !!!.
SEJARAH MARGA PURBA BAIK YANG ADA DI TOBA ATAUPUN YANG ADA DISIMALUNGUN DAN SUKU YANG LAIN.Ada baiknya kita mengenal silsilah yang diwarisi oleh nenek moyang kita.
Mengetahui sejarah itu sangat penting untuk pembelajaran dan pengetahuan kita. Bahkan
Soekarno pernah menggunakan istilah : JASMERAH yang merupakan singkatan
Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Karena jaman saat ini semakin tipis orang orang yang mengetahui tentang tarombo marganya bahkan malu untuk menyebut marganya .
Purba (Toba) adalah keturunan
Toga Simamora. Toga Simamora mempunyai tiga anak. (kadang ada yang
menyebutkan empat). Berikut ini adalah keturunan Toga Simamora: Catatan: Yang
lazim di Toba hanya disebut tiga. Ada versi yang mengatakan Toga
Simamora merantau ke daerah Pakkat dan Barus dan mempunyai keturunan di
sana yaitu Tuan Sumerham.
SEJARAH KETURUNAN
TOGA PURBA
Bermula dari Tarombo Toga Simamora di Tano Toba
1.1. Toga Purba
1.1.1. Pantomhobol
1.1.1.1. Tuan Didolok
1.1.1.2. Pargodung
1.1.1.3. Balige Raja
1.1.2. Parhorbo
1.1.2.1. Parhoda-hoda
1.1.2.2. Marsaha Omas
1.1.2.2.1. Tuan Siborna
1.1.2.2.2. Nahoda Raja
1.1.2.2.2.1. Raja Omo (Purba Tanjung)
1.1.2.2.3. Namora Soaloon
1.1.2.3. Tuan Manorsa
1.1.2.3.1. Ompung Tarain
1.1.2.3.2. Sorta Malela
1.1.2.3.3. Soim Bangun
1.1.2.3.4. Sombu Raja
1.1.2.3.5. Ompung Hinokop
1.1.3. Sigulangbatu
1.1.3.1. Raja Dilangit
1.1.3.1.1. Juara Parultop
1.1.3.1.2. Datu Parulas
1.1.3.2. Raja Ursa (Girsang)
1.2. Toga Manalu (Manalu)
1.3. Toga Debata Raja (Simamora)
1.4. Tuan Sumerham (Rambe)
Catatan :
Sesuai tarombo, Juaro Parultop dan Datu Parulas merupakananak kembar (silinduat), makanya kadang Purba yang dari Simalungun yang
punya tarombo menuliskannya dengan Datu Parultop/Parulas. Keduanya
merupakan orang sakti (datu bolon), mungkin ceritanya agak panjang, tapi
dari tarombo yang ada Juaro Parultop memperanakkan : Purba Tambak, Tarigan (di karo), Purba Batu.Datu Parulas memperanakkan : Girsang, Siboro, Purba yang ada di Simalungun.
Jadi purba yang ada di Toba maupun yang di Simalungun merupakan marga yang sama karna berasal dari keturunan toga purba seperti sub Pantomhobol rata rata marga purba pantomhobol kebanyakan didaerah toba. seperti sub PARHORBO yang katanya marga purba dari PARHORBO ada sebagian di wilayah simalungun dan wilayah toba .
Kemungkinan dari Purba Sigulang Batu ini ada yang merantau ke daerah
Simalungun dan Karo, maka ada marga Purba Simalungun (contoh: Girsang,
Purba Pak-Pak, Purba Sibero, Purba Sigumondrong,dll) dan marga Tarigan
(di Karo)
Purba
Karo beda dengan Purba Toba dan Simalungun, mereka itu masuk
Karo-Karo. Yang sama dengan Purba Toba dan Simalungun hanyalah Tarigan.
(ada juga kenalan saya bermarga purba yang mengatakan dia berasal dari
purba toba yang berasal keturunan SIGULANG BATU ).
Perkembangan Marga Purba
Pada awalnya marga Purba tidak mengenal cabang marga seperti yang
berlaku saat ini, kemunculan cabang marga Purba kemungkinan mulai
terbentuk setelah memasuki abad 11 M. Adapun cabang marga Purba
Simalungun yaitu Tua, Tambak, Sigumondrong, Silangit, Sidasuha,
Sidadolog, Sidagambir, Girsang, Pakpak, Siboro, Tambun Saribu, Tondang,
Tanjung, Sihala, dan Manorsa. Cabang marga Purba yang pertama kali
terbentuk adalah Siboro, Tua, dan Tambak. Dari Purba Siboro muncul marga
Girsang, Pakpak, Silangit, dan Sihala, kemudian dari Purba Tua lahir
Tanjung, Tondang, dan Tambun Saribu. Sementara Purba Tambak menurunkan
Sigumondrong, Sidasuha, Sidadolog, dan Sidagambir.
Pada abad ke-18 ada beberapa marga Simamora dari Bakkara yang merantau melalui Samosir untuk kemudian menetap di Haranggaol
dan mengaku dirinya Purba. Purba keturunan Simamora (kemungkinan Purba
Sigulang Batu) ini kemudian tinggal di Tangga Batu dan Purbasaribu.
Selain itu ada juga Purba Manorsa, yaitu purba parhorbo yang berasal
dari huta Simamora Nabolak, Toba yang juga merantau ke simanalungun.
Sebagian orang percaya bahwa keturunan Simamora inilah yang menjadi
leluhur marga Purba yang ada di daerah Simalungun. Keturunan Simamora
ini menetap dan beranak cucu di daerah tersebut dan keturunannya
dianggap sebagai orang Simalungun dan bukan lagi keturunan orang Toba
(beda dengan Purba Sigulang Batu), yang menjadi leluhurnya. semakin lama
keturunan Purba ini semakin banyak hingga jumlahnya menjadi lebih besar
dari Purba Sigulang Batu yang tidak merantau ke tanah Simalungun.
Pandangan bahwa keturunan Simamora ini sebagai leluhur Purba kurang
diterima selain karena tidak ada dokumen yang mendasarinya juga karena
waktunya lebih muda dibanding masa kepemimpinan raja pertama yang
tercatat menjabat sebagai raja di kerajaan Purba (abad ke-17).
Purba Sigulang Batu ini ada yang merantau ke daerah Simalungun dan
Karo, maka ada marga Purba Simalungun (contoh: Girsang, Purba Pak-Pak,
Purba Sibero, Purba Sigumondrong, dll) dan marga Tarigan (di Karo).
Purba Karo beda dengan Purba Toba dan Simalungun, mereka itu masuk
Karo-Karo. Yang sama dengan Purba Toba dan Simalungun hanyalah Tarigan.
Mungkin
dari sanina marga tarigan atau purba simalungun ada yang bisa jelaskan
asal muasal marga Purba dan Tarigan yang ada di simalungun dan karo . Bila kita coba bandingkan antara marga tarigan dan marga purba
di simalungun cabang2nya hampir mirip semua. Contoh : Tarigan
Tambak=Purba Tambak; Tarigan Sibero=Purba Siboro; Tarigan Tua=Purba Tua;
Tarigan Gerneng=Purba Sigumonrong; Tarigan Silangit=Purba Silangit;
Tarigan Tendang=Purba Tondang dll.
Sesuai
tarombo, Juaro Parultop dan Datu Parulas merupakan anak kembar
(silinduat), makanya kadang Purba yang dari Simalungun yang punya
tarombo menuliskannya dengan Datu Parulas sebagai Tuan Pangultop-ultop.
Keduanya merupakan orang sakti (datu bolon), mungkin ceritanya agak
panjang, tapi dari tarombo yang ada Juaro Parultop memperanakkan : Purba
Tambak, Sidasuha, Tarigan (di karo), Purba Batu. Datu Parulas
memperanakkan : Siboro, Purba yang ada di Simalungun
Submarga Purba yang ada di Simalugun
PEMBAGIAN MARGA PURBA SIMALUNGUN
Oleh Masrul Purba Dasuha
1. Tambak,
menurut naskah kuno Partingkian Bandar Hanopan yang pernah diterjemahkan
oleh taalambtenaar (ahli bahasa) Belanda Dr. Petrus Voorhoeve, leluhur
marga ini bernama Jigou yang datang dari Pagaruyung
kemudian
merantau ke Simalungun dan menjadi Pangulu Tambak Bawang. Keturunannya
bernama Tuan Sindar Lela kemudian mendapat tempat di Kerajaan Silou dan
menjabat sebagai Raja Goraha Silou atas bantuan
Puteri
Hijau. Ia memiliki 2 orang putera yaitu Tuan Toriti yang pindah ke Silou
Buntu dan mendirikan partuanon di sana, keturunannya disebut dengan
Purba Tambak Tualang. Sementara adiknya Tuan Timbangan Raja
mendirikan
Partuanon Silou Dunia. Di kemudian hari 2 orang putera Tuan Timbangan
Raja bersengketa, yaitu Raja Rubun pindah ke Dolog Masihol, di mana
pasca runtuhnya Kerajaan Silou akibat perang saudara,
keturunannya
kemudian mendirikan Kerajaan Dolog Silou yang menggunakan marga Purba
Tambak Lombang. Sedang adiknya Tuan Suha Bolak pindah ke sekitar Tiga
Runggu dan mendirikan Huta Suha Bolak yang kemudian menjadi cikal bakal
Kerajaan Panei dan memakai marga Purba Sidasuha. Keturunan Purba Tambak
yang menyebar ke tanah Karo menjadi Tarigan Tambak yang kemudian terbagi
lagi menjadi Tarigan Tambak Pekan dan Cingkes. Di tanah Karo, marga ini
mendiami daerah daerah Kebayaken dan Sukanalu.
2. Tua,
berasal dari Purba Tua di Kecamatan Silimakuta. Marga ini merupakan
saudara dari Purba Tanjung di Sipinggan, simpang Haranggaol. Sebagian
keturunannya meyakini leluhur marga ini adalah Purba Tambak,
keturunannya yang pindah ke tanah Karo menjadi Tarigan Tua.
3. Silangit,
pendiri kampung Sinombah dan Gunung Mariah yang masuk wilayah Deli
Serdang. Menurut cerita lisan di Simalungun, leluhur marga ini awalnya
berdiam di sekitar Dolog Tinggi Raja. Akibat bencana alam daerah mereka
porak poranda yang mengakibatkan keturunannya menyebar ke sejumlah
daerah seperti Gunung Mariah, Sinombah, Dolog Silou, Silou Kahean, Raya,
dan tanah Karo. Di tanah Karo mereka menjadi Tarigan Silangit.
4. Tondang,
berasal dari Purba Tondang di Huta Tanoh di Kecamatan Purba dan
merupakan saudara dari Purba Tambun Saribu. Sebagian keturunannya
meyakini leluhur mereka berasal dari Purba Parhorbo di Humbang (Toba).
Keturunannya yang pindah ke tanah Karo beralih menjadi Tarigan Tendang.
5. Tambun
Saribu berasal dari Harangan Silombu dan Binangara di Kecamatan Purba.
Marga ini bersaudara dengan Purba Tondang yang menurut sebagian
keturunannya meyakini leluhur mereka berasal dari Purba Parhorbo di
Humbang (Toba). Keturunannya yang pindah ke tanah Karo beralih menjadi
Tarigan Tambun.
6.
Sigumondrong berasal dari Lokkung yang kemudian menyebar ke Cingkes,
Marubun, Togur, dan Raya, Simalungun. Marga ini merupakan keturunan dari
Purba Tambak yang lahir dari boru Simarmata. Keturunannya yang pindah
ke tanah Karo beralih menjadi Tarigan Gerneng.
7. Sihala
merupakan pecahan dari Purba Pakpak. Keturunan dari marga inilah yang
banyak pindah ke tanah Karo menjadi Tarigan Purba Cikala yang mendiami
daerah Cingkes dan Tanjung Purba di Kecamatan Dolog Silou.
8. Siboro,
merupakan keturunan dari Purba Sigulang Batu di Humbang (Toba) lalu
pindah ke Tungtung Batu, sebagian keturunannya merantau ke Juhar menjadi
Tarigan Sibero dan di Simalungun menjadi Purba Siboro. Sementara
menurut dari kalangan marga Cibero, Pakpak berpendapat leluhur mereka
adalah keturunan dari Raja Ghaib yang hingga saat ini sudah mencapai 33
generasi. Dari marga Cibero inilah lahirnya marga Girsang dan Purba
Pakpak. Marga
ini adalah keturunan dari Datu Parulas yakni Siboro. Morga Siboro
adalah submarga Purba yang berkembang di Tanoh Simalungun. Akan tetapi
di kemudian hari, keturunan marga ini merantau ke Tanoh Pakpak dan
berubah menjadi Cibero.
9. Girsang,
marga ini bersaudara dengan Siboro yang sama-sama datang dari Purba
Sigulang Batu lalu merantau ke Bukit Lehu dan menikah dengan beru Manik
puteri dari Raja Mandida Manik di Suak Pegagan. Salah seorang
keturunannya ada yang memiliki keahlian meramu obat sehingga dikenal
juga dengan sebutan Datu Parulas dan menyumpit burung yang juga digelari
dengan Pangultop. Dalam perburuannya ia sampai ke Naga Mariah tanah
ulayat marga Sinaga, di mana pada masa itu Tuan Naga Mariah tengah
mendapat ancaman dari musuh yang datang dari Kerajaan Siantar, berkat
bantuan si Girsang musuh dari Siantar dapat diatas. Atas jasanya, Tuan
Naga Mariah kemudian menikahkannya dengan puterinya dan menyerahkan
kekuasaan padanya. Adapun penduduk asli tempat itu yaitu marga Sinaga
banyak yang mengungsi ke Batu Karang dan menjadi marga Peranginangin
Bangun. Di tempat itu, Si Girsang kemudian mendirikan kampung Naga
Saribu sebagai ibukota Kerajaan Silima Huta dengan menggabungkan lima
kampung yaitu Rakutbesi, Dolog Panribuan, Saribu Jandi, Mardingding, dan
Nagamariah. Marga ini terbagi lagi menjadi Girsang Jabu Bolon, Girsang
Na Godang, Girsang Parhara, Girsang Rumah Parik, dan Girsang Rumah
Bolon. Sebagian keturunannya pindah ke tanah Karo menjadi Tarigan
Gersang. Adapun keturunan Purba Silangit ada juga yang menggabungkan
diri dengan marga ini yang disebut dengan Girsang Silangit.
10. Tanjung
merupakan saudara dari Purba Tua, ada yang meyakini bahwa marga ini
adalah pecahan dari Purba Pakpak. Dan pendapat lain mengatakan marga ini
adalah keturunan dari Purba Tambak yang berdiam di sebuah tanjung di
pinggiran Danau Toba.lebih lengkapnya : http://mycultured.blogspot.com/2010/11/purba-tanjung-simalungun.html
11. Sidadolog adalah pecahan dari Purba Sidasuha yang memiliki tanah ulayat di Sinaman.
12. Sidagambir adalah pecahan dari Purba Sidadolog yang memiliki tanah ulayat di Rajaihuta.Marga Purba Sidagambir pada awalnya adalah marga Purba Sidadolog, yang
sulung adalah marga sidadolog dan yang bungsu akhirnya bergantih marga
menjadi purba sidagambir, Pergantian marga tersebut tepatnya terjadi di
daerah Simarpapan pada sekitar tahun 1605
Pada masa itu masih berlaku di Simalungun sistem partuanon, yang sulung
marga purba Sidadolog lah yang memegang tampuk kekuasaan pada masa itu,
sedangkan yang bungsu mencari kegiatan tersendiri yaitu Membuat Gambir
(manopa Gambir) di sebuah pondok kecil.sejarah marga purba sidagambir http://marsisukkunan.blogspot.com/2011/04/sejarah-marga-purba-sidagambir.html
13. pak pak
Purba Pakpak ada si Lima Bapak,
yakni : Hinalang, Nagori, Bangun Purba, Purba Tua dan Nagasaribu dan Purba
Parhorbo keturunan Manorsa ada yang tinggal di Simalungun. Mereka adalah Purba
Tambun Saribu (TAMSAR) dan Purba Tondang. Kuburan Tuan Manorsa juga tetap di
Haranggaol , sedang tugunya ada di Simamora Nabolak. Kebanyakan Purba yang di
Simalungun hijrah dari Pakpak yakni keturunan Purba Sigulang Batu, dan Tarigan
juga berasal dari Purba Sigulangbatu.
14. Manorsa
Manorsa, yaitu purba parhorbo yang berasal
dari huta Simamora Nabolak, Toba yang juga merantau ke simanalungun.
Sebagian orang percaya bahwa keturunan Simamora inilah yang menjadi
leluhur marga Purba yang ada di daerah Simalungun. Keturunan Simamora
ini menetap dan beranak cucu di daerah tersebut dan keturunannya
dianggap sebagai orang Simalungun dan bukan lagi keturunan orang Toba
(beda dengan Purba Sigulang Batu), yang menjadi leluhurnya. dll.
Selain dari sub marga di atas, beberapa suku yang hidup di sekitar
daerah Simalungun juga berbaur dengan penduduk bermarga Purba dan
mengakibatkan timbulnya afiliasi marga-marga lain dengan marga Purba,
antara lain: Manorsa, Simamora, Sigulang Batu, Parhorbo, dan Pantomhobon.
Pematang-Purba ,Kabupaten-Simalungun ,sumatra utara,Indonesia.
No comments:
Post a Comment